Cara Menggunakan Multimeter Analog – Multimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan, arus serta hambatan listrik. Berdasarkan jenisnya multimeter ada dua, yaitu multimeter analog dan digital. Sebenarnya keduanya sama, tetapi yang bikin beda adalah tampilan hasil pengukurannya.
Pada multimeter analog hasilnya nggak langsung bisa diketahui, melainkan harus ada perhitungan lanjut berdasarkan skala yang digunakan, kalau di multimeter digital hasilnya langsung cuss keluar tanpa harus ngitung lagi.
Cara Menggunakan Multimeter Analog
Hambatan (Ohm)
Pada suatu rangkaian listrik hambatan (ohm) berfungsi untuk menghambat arus listrik yang mengalir pada rangkaian itu. Kenapa harus dihambat arusnya ? Soalnya agar arus listrik yang mengalir sesuai dengan yang diperlukan sama si beban ( kalau di rangkaian lampu berarti bebannya si lampu ). Kalau kelebihan gimana ? ya kemungkinan besar bisa rusak lampunya.
Cara Mengukur Hambatan
Sebelum mengukur hambatan, yang pertama kali harus dilakukan adalah mengarahkan selector multimeter ke pengukuran hambatan. Skalanya bebas, disesuain sama kebutuhan.
Setelah itu dikalibrasi terlebih dahulu dengan cara menempelkan kedua probe lalu lihat hasilnya, jika hasilnya engga 0 maka dibuat 0 dengan cara mutar adjust knob. Tujuan kalibrasi adalah biar nanti hasil pengukurannya ga keliru.
Beberapa hal yang harus diperhatikan saat menghitung hambatan :
- Dalam mengukur hambatan gaboleh ada arus listrik jika ada multimeternya bisa rusak.
- Setiap kali mengubah skala ohmnya, pastikan dikalibrasi lagi.
- Skala hasil yang dibaca adalah skala paling atas.
Untuk menghitung hasilnya, misalnya skala yang digunakan adalah x100 terus jarum menunjuk pada angka 20 maka besarnya hambatan adalah 20 x 100 = 20.000 ohm.
Terus pada skala hasil itu banyak strip kan. Misalnya antara 10 dan 20 ada 10 stripkan totalnya (dihitung setelah strip 10 sampai strip 20). Buat tau nilai perstrip caranya adalah 20 – 10 = 10, nah hasil kurangnya dibagai sama jumlah strip yang ada. Jadi 10 : 10 = 1, maka nilai perstripnya adalah 1
Tegangan (Volt)
Dalam listrik tegangan dibagi jadi 2 ada AC dan DC. Tegangan AC bisa kita temuin di listrik rumah kita (PLN), sedangkan DC biasanya ada di baterai.
Cara Mengukur Tegangan AC & DC
Pada pengukuran AC & DC, skala yang diperhatikan 3 skala pada jarum yaitu 10, 50, 250
- Jika pada selector switch diarahkan ke 10, maka skala jarum yang digunakan juga 10
- Jika 50 maka skala jarumnya 50
- Jika 250 maka skala jarumnya 250
- Jika 1000 maka skala pada jarum yang digunakan adalah 10, tapi nanti ditambahi 0 sendiri pada penghitungan hasil ukurnya agar sesuai
Pengukuran Tegangan DC
Pada skala selector switch, tegangan DC memiliki beberapa nilai yang gaada di AC. Ini karena biasanya DC itu tegangannya kecil dibandingkan sama AC
- Jika skala yang digunakan pada selector switch adalah 0,5 maka skala jarum yang digunakan adalah 50. Akan tetapi nanti hasilnya jangan lupa dibagi sama 10
- Jika skala 2,5 maka skala jarumnya adalah 250 / 100
- Jika 0,1 maka skala jarumnya adalah 10 / 100
Arus (Ampere)
Pada multimeter analog, pengukuran arus hanya dapat diimplementasikan ke arus DC, misalnya rangkaian lampu yang menggunakan baterai. Nah itu bisa tuh diukur besar arusnya pake multimeter analog.
Untuk menghitung hasil pengukurannya, caranya sama dengan penghitungan tegangan DC, yaitu dengan memperhatikan skala switch selector dengan skala jarumnya.